Pages

Pengikut

Subscribe:

Rabu, 16 Mei 2012

CRACKER (MENGATASI PEMBOBOLAN ATM)


Cracker adalah sebutan untuk mereka yang masuk ke sistem orang lain dan cracker lebih bersifat destruktif, biasanya di jaringan komputer, mem-bypass password atau lisensi program komputer, secara sengaja melawan keamanan komputer, men-deface (merubah halaman muka web) milik orang lain bahkan hingga men-delete data orang lain, mencuri data dan umumnya melakukan cracking untuk keuntungan sendiri.
Ciri – ciri cracker :
·         Cracker tidak mempunyai hirarki khusus karena sifatnya hanya membongkar dan merusak.
·         Cracker tidak mempunyai kode etik ataupun aturan main karena cracker sifatnya merusak.
·         Mampu membuat suatu program bagi kepentingan dirinya sendiri dan bersifat destruktif atau merusak dan menjadikannya suatu keuntungan.
·         Bisa berdiri sendiri atau berkelompok dalam bertindak.
·         Mempunyai situs atau cenel dalam IRC yang tersembunyi, hanya orang-orang tertentu yang bisa mengaksesnya.
·         Mempunyai IP yang tidak bisa dilacak.
·         Kasus yang paling sering ialah Carding yaitu Pencurian Kartu Kredit, kemudian pembobolan situs dan mengubah segala isinya menjadi berantakan.












Teknik Cracker

Karena sedang marak pembobolan uang nasabah di bank, kali ini saya akan menjelaskan bagaimana seseorang meng-crack informasi di internet banking sehingga cracker mendapatkan PIN dan saldo rekening korban. Berikut deskripsinya :
1.    Teknik Session Hijacking
Dengan session hijacking cracker monitoring/spying terhadap pengetikan yang dilakukan pada PC yang digunakan oleh oleh pengguna (user) untuk mengunjungi situs internet banking. Untuk mengatasi masalah ini pengguna sebaiknya menggunakan komputer yang benar-benar terjamin dan tidak digunakan oleh sembarang orang, misalnya komputer di rumah, kantor, dsb. Perhatikan gambar berikut tentang session hijacking

Hijacking                                             teknik              session
2.    Teknik Packet Sniffing
 Pada teknik ini cracker melakukan monitoring atau penangkapan terhadap paket data yang ditransmisikan dari komputer user ke web server internet banking pada jaringan internet. Cracker yang melakukan teknik ini terkenal juga dengan istilah rekening rekening MITM (Man In The Middle ). Untuk mengatasi masalah ini perlu dilakukanenskripsi/penyandian paket data data pada komputer client sebelum dikirimkan melalui media internet ke web server. Perhatikan gambar berikut tentang packet sniffing

Hijacking                                             Teknik                         session
3.    Teknik DNS Spoofing
. Pada teknik ini cracker berusaha membuat pengguna mengunjungi situs internet banking yang salah sehingga memberikan informasi rahasia kepada pihak yang tidak berhak. Untuk melakukan tehnik ini cracker umumnya membuat situs internet banking yang mirip namanya dengan nama server ecommerce asli. Misalnya www.klikbca.com merupakan situs yang asli, maka hacker akan membuat situs bernama www.klik_bca.com, www.klikbca.org, www.klik-bca.com, www.klikbca.co.id. Dengan demikian ketika pengguna membuka alamat yang salah, ia akan tetap menduga ia mengunjungsi situs klikbca yang benar
 Untuk mengatasi masalah tersebut di atas dapat dipecahkan dengan melengkapi Digital Certificates pada situs asli. Dengan demikian meskipun cracker dapat membuat nama yang sama namun tidak bisa melakukan pemalsuan digital certificate. Pengguna atau pengunjung situs dapat mengetahui bahwa situs itu asli atau tidak  dengan melihat ada tidaknya certificate pada situs tersebut menggunakan browser mereka. Disamping itu webserver eCommerce harus dilengkapi dengan firewall yang akan menyaring paket-paket data yang masuk sehingga terhindar dari serangan Denial Of Service (DoS). Perhatikan gambar berikut tentang DNS Spoofing

Teknik DNS Spoofing
4.    Teknik Website Defacing
 Pada teknik ini cracker melakukan serangan pada situs asli misalkan www.klikbca.com kemudian mengganti isi halaman pada server tersebut dengan miliknya. Dengan demikian pengunjung akan mengunjungi alamat dan server yang benar namun halaman yang dibuat cracker.
 Untuk mengatasi masalah di atas server eCommerce perlu dikonfigurasi dengan baik agar tidak memiliki security hole dan harus dilengkapi firewall yang akan menyaring paket data yang dapat masuk ke situs tersebut. Perhatikan gambar berikut tentang website defacing.

Decafing                                 teknik              website
pakar keamanan intermet mengatakan bahwa keamanan informasi situs internet banking di Indonesia masih pada tahap prinsip availability. Inilah yang membuat nasabah masih sangat rawan menjadi korban cracker. Sistem keamanan informasi (information security) memiliki empat prinsip yang sangat mendasar, yaitu :

a.    Availability
 Menjamin pengguna yang valid selalu bisa mengakses informasi dan sumberdaya miliknya sendiri. Untuk memastikan bahwa orang-orang yang memang berhak tidak ditolak untuk mengakses informasi yang memang menjadi haknya.
b.    Confidentiality
 Menjamin informasi yang dikirim tersebut tidak dapat dibuka dan tidak dapat diketahui orang yang tidak berhak. Sehingga upaya orang-orang yang ingin mencuri informasi tersebut akan sia-sia.
c.    Integrity
Menjamin konsistensi dan menjamin data tersebut sesuai dengan aslinya. Sehingga upaya orang-orang yang berusaha merubah data itu akan ketahuan dan percuma.
d.    Legitimate Use.
Menjamin kepastian bahwa sumberdaya tidak dapat digunakan oleh orang yang tidak berhak
5.    Pembobolan ATM dengan teknik ATM Scimmer cam
Perlu kita tahu juga bahwa kartu atm/kartu kredit , menyimpan datanya melalui pita magnet seperti halnya kaset. Data dalam bidang magnet tersebut bisa dibaca dengan alat berupa head/card reader yang populer dinamakan skimmer. Para pembobol ATM dan Carder biasanya adalah kelompok yang terorganisir. Mereka memiliki pembagian tugas, ada yang bertugas memasang skimmer, teknisi, mengumpulkan data dan bagian yang membelanjakan atau mengambil uang.
Modus pembobolan ATM dengan menggunakan skimmer adalah :
a.  Pelaku datang ke mesin ATM dan memasangkan skimmer ke mulut slot kartu ATM. Biasanya dilakukan saat sepi. Atau biasanya mereka datang lebih dari 2 orang dan ikut mengantri. Teman yang di belakang bertugas untuk mengisi antrian di depan mesin ATM sehingga orang tidak akan memperhatikan dan kemudian memeriksa pemasangan skimmer.
b.  Setelah dirasa cukup (banyak korban), maka saatnya skimmer dicabut.
c. Inilah saatnya menyalin data ATM yang direkam oleh skimmer dan melihat rekaman no PIN yang ditekan korban.
d. Pada proses ketiga pelaku sudah memiliki kartu ATM duplikasi (hasil generate) dan telah memeriksa kevalidan kartu. Kini saatnya untuk melakukan penarikan dana. Biasanya kartu ATM duplikasi disebar melalui jaringannya ke berbagai tempat. Bahkan ada juga yang menjual kartu hasil duplikasi tersebut.
Bentuk ATM Skimmer
  Bentuk alat ini menyerupai mulut slot ATM. Merupakan penangkap data magnetik (elektronict data capture) yang biasa digunakan. Selain untuk ATM, skimmer juga digunakan untuk keperluan mengambil data transaksi data permainan, absensi, tanda pengenal dan keperluan komunikasi data lainnya yang menggunakan kartu. Cara kerjanya mirip dengan head pada tape recorder. Sebagian cracker dan carder biasanya mendapatkan skimmer dengan cara membeli atau merakitnya.

Berikut adalah gambar yang sudah dipasangi ATM skimmer









6.    Teknik lain yaitu sebagai berikut :
a.    Oknum memasukan suatu plastik tipis, bening sisi bawah di mesin ATM sebelah bawah tempat pemasukkan kartu ATM
b.    Korban memasukan kartu ATM, mesin ATM mendeteksi ada kartu masuk dan menjalankan program dan menampilkan "Enter PIN"
c.     Karena data Nomor Kartu (di magnetic stripe) tidak terbaca terhalang plastik.... sistem akan terus berusaha membaca data stripe itu terus menerus.
d.    Korban menunggu karena sistem lama / hang atau kejadian seperti kartu tertelan. maka korban akan keluar dari ruang ATM
e.    Oknum masuk kembali dan menarik plastik tersebut keluar
f.     Mesin ATM akan membaca kartu dan meneruskan data ke ATM Data Center Proses "Approve" / "Valid"
g.    Pasang kamera kecil, atau Hp kamera tersembunyi untuk perekam kode PIN yang korban tekan
h.    Oknum tinggal memasukkan jumlah uang yang mau diambil dan setelah transaksi selesai mengambil kartu Korban
i.      Komplain ke Bank juga tidak berguna, karena kartu ATM dan PIN "Benar" secara sistem dan tidak ada bukti kartu tertelan.














Cara Mengatasi

Untuk menghindari agar tidak menjadi korban cracker, dapat dilakukan dengan cara berikut :
1.    Jika sampai ke mesin ATM lihat saja mulut slot ATM, jika terlihat aneh sebaiknya jangan bertransaksi dan laporkan ke polisi. Karena ATM Skimmer ditempelkan ke mulut slot ATM jadi mesin ATM akan terlihat sangat janggal dengan menonjolnya mulut slot ATM.
2.    Mintalah kepada pihak bank untuk mengganti kartu debit maupun kredit anda dengan kartu chip. Bank Indonesia (BI) telah mengeluarkan peraturan baru dimana sejak Januari 2010, seluruh kartu lama yang berbasis magnetik tidak boleh lagi digunakan dan harus diganti dengan kartu berbasis chip.
3.    Tutuplah kode 3 angka (CVV2) yang terdapat di belakang kartu Anda, baik dengan sticker, cellotape atau apa saja yang tidak transparan. Perlu diketahui bahwa selain untuk otorisasi transaksi online, kode 3 angka tersebut tidak akan pernah digunakan untuk transaksi konvensional semisal pada mesin ATM maupun pada counter EDC merchant.
4.    Demi menjaga keamanan, ubah PIN anda sesering mungkin. Setidaknya sekali setahun di saat hari kelahiran anda agar mudah diingat. Atau setiap enam bulan sekali atau setiap kali anda punya kesempatan untuk merubahnya.
5.    Jangan pula sekalipun memberikan informasi tentang pin dan data pribadi anda kepada siapapun dengan alasan apapun, termasuk pada customer service bank, kecuali anda yakin bahwa hal tersebut merupakan prosedur yang harus dilalui. Sebab saat ini banyak sekali pihak ketiga yang mengatasnamakan bank, misalnya perusahaan asuransi yang dengan alasan telah menjalin kerjasama dengan pihak bank penerbit kartu, mereka menawarkan produknya melalui telpon ataupun langsung mendatangi anda meminta anda untuk memberikan informasi pribadi ini.
Dalam hal ini selalu berhati-hatilah, karena bila anda menyetujuinya maka berarti anda bersedia agar mereka melakukan auto ebet terhadap rekening anda. Hal ini tentu sangat berbahaya sekali. Untuk itu segeralah anda meminta waktu kepada mereka untuk melakukan konfirmasi ke pihak bank terkait, apakah benar pihak bank telah berkerjasama dengan pihak telemarketing tersebut dan tanyakan juga bagaimana aturan main berikut risikonya.
6.    Bila anda sedang berbelanja atau sedang berada di counter merchant, awasi terus keberadaan kartu anda ketika berada di  tangan petugasnya. Ikutilah kemana kartu anda dibawa dan jangan biarkan kartu itu dibawa ke dalam ruang atau ke tempat yang bukan di depan anda. Pastikan mereka menggesek kartu anda hanya sekali gesek saja. Kartu yang digesek ke mesin yang berbeda dan berkali-kali adalah tidak wajar. Bila hal ini terjadi juga, segera tanyakan kepada petugas tersebut kenapa melakukan hal demikian. Bila jawabannya tidak memuaskan, segera batalkan transaksi dan tolak untuk menandatangani apapun. Segeralah melaporkan hal yang telah terjadi ke bank penerbit terhadap kecurigaan dengan kondisi di suatu counter merchant tersebut.
7.    Perhatikan juga kondisi fisik pada mesin EDC yang digunakan. Pastikan tidak ada perangkat tambahan yang menempel pada mesin tersebut, baik berbentuk kabel yang dililitkan atau benda lain yang mencurigakan. Walaupun hal ini perlu pemahaman teknis dan sulit dilihat oleh pengguna awam, namun secara kasat mata asal kita waspada, hal tersebut bisa diketahui

0 komentar:

Posting Komentar